Minggu, 31 Januari 2016

Contoh Teks MC Muhadorroh

السلام عليكم ورحمة الله و بركات
الْحَمْدُلِلِّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَي اُمُوْرِالدُّنْيَاوَالدِّيْنِ, وَالصَّلَأةُ وَالسَّلَأمُ عَلَي اَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ واْلمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ وَعَلَي الِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ, اَمَّا بَعْدُ....
            Yang terhormat kepada  bapak ( nama pimpinan yayasan ) selaku bapak pengasuh ponpes fathu sa’adah yang saya takdzimi dan yang saya harap-harapkan barokahnya fiddini hatal akhiroh,, yang saya hormati dan saya takdzimi kepada para dewan asatidz wal asatidzah, yang saya hormati kepada rois roisyah, dan tidak lupa juga kepada semua santri putra maupun santri  putri yang insya allah di mulyakan oleh allah swt .... amiin...

            Tiada rangkaian kata yang sempurna melainkan ucapan syukur yang terangkai dalam kalimat thoyyibah الحمد لله ربّ العالمين yang karena rahmat, taufiq, serta hidayah-Nyalah kita dapat bertemu, dan berkumpul di dalam masjid ini dalam rangka muhadoroh rutinan setiap malam minggu. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada beliau junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW., yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman Islamiyyah, yaitu dengan adanya Ad-Dinul Islam alā Thariqati Ahlissunnah wal Jamā’ah.            Para rekan-rekan santri putra / putri yang berahagia,

            Disini saya sebagai pengantar acara tak patutlah memperpanjang kata, untuk itu, perkenankanlah kami menyampaikan untaian mata rantai acara dengan rangkaian sbb. :Untuk acara yang :1.     Pembukaan2.     Pembacaan ayat suci Al Qur’an3.     Sholawat4.     Pensi5.     Inti6.     Kesimpulan7.     Do’a dan penutupDemikian susunan acara pada malam hari ini. Demi menyingkat waktu dan mengharap ridho dan keberkahan dari Allah SWT marilah kta buka acara ini dengan bacaan surotul Fatihah dengan tujuan semoga awal hingga akhir, acara ini bisa berjalan dengan lancar tanpa adanya suatu halangan apapun...
 وَلِشَفَاعَةِ رَسُوْلُ الله... اَلْفَاتِحَهْ
Terima kasih disampaikan.Menuju acara yang kedua, yakni pembacaan ayat suci Al Qur’an yang akan lantunkan oleh sdr........................Kepadanya disilahkan.
صَدَقَ اللهِ اْلعَظِمْ وَصَدَقَ رَسُوْلَهُ اْلكَرِيْمِ
            Semoga dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an ini, kita senantiasa ingat kepada petunjuk yang telah Allah berikan, sehingga intisari Al Qur’an meresap merasuki relung  قَلْبُ dan tersinarkan dalam wujud implementasi akhlak yang qur’ani dan islami.            Menuju acara yang ketiga, yakni sholawat yang akan di sampaikan oleh sdr..................kepadanya di silahkan,Semoga dengan banyak bersholawat kita semua bisa mendapat safaatnya di akhirat kelak.Menuju acara yang ke empat yakni pensi:-pensi yang pertama yaitu hadroh yang akan di sampaikan oleh rekan rekan sekalian... kepadanya di silahkan,Selanjutnya inti,

Untuk inti yang pertama yang akan di sampaikan oleh Akhina....................... kepadanya di silahkan dengan segala hormat.,

-hadirin sekalian yang berbahagia sebelum kita mendengarkan tausiyah dari inti yang ke2, marilah kita saksikan bersama-sama penampilan yang akan di tampilakan oleh sdr Assar Maulana, kepadanya di silahkan,
  Kita lanjutkan inti yang kedua yang akan di sampaikan oleh. Akhina........... kepadanya di silahkan dengan segala hormat.
  semoga apa yang telah di sampaikan, bisa bermanfaat bagi kita semua,
hadirin sekalian yang berbahagia sebelum kita mendengarkan kesimpulan,, kita saksikan terlebih dahulu penampilan pensi terakhir, yaitu stand up comedi yag akan di sampaikan oleh sdr............... kepadanya di silahkan.
menuju acara selanjutnya yaitu, kesimpulan,,
 untuk kesimpulan yang pertama, perwakilan dari santri putri yang akan di sampaikan oleh........
untuk kesimpulan yang kedua, perwakilan dari santri putra yang akan di sampaikan oleh ..........
            Menuju acara yang terakhir yakni penutup dan do’a yang akan di pimpin oleh..............
            Namun sebelum acara ini saya tutup , saya selaku pembawa acara apabila dari awal sampai akhir ada kata atau tingkah laku saya yang kurang berkenan di hati para rekan sekalian, kepada allah saya mohon ampun dan kepada rekan sekalian saya mohon maaf yang sebesar-besarnya saya akhiri :
   وَبِاللهِ التَــوْفِيْق وَالْهِدَايَه وَبِالْرَضِى وَاْلعِنَايَه ثم السَلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُه
Kepada saudara .................. di persilahkan.   
                                                

Sabtu, 30 Januari 2016

KATA-KATA NASEHAT

Jangan pernah membanggakan atau menyombongkan diri anda,
Karena harta, kepintaran, wajah tampan & cantikmu itu,
Hanyalah titipan dari yang maha esa ( allah SWT ),
Maka pergunakanlah semua itu dalam hal kebaikan,
Karena cepat/lambat, semua itu akan di ambil oleh yang maha Esa kembali.

            Jangan terlalu membanggakan dengan apa yang ada atau yang kita punyai
            Pada diri kita sekarang,
            Karena semua yang kita punyai itu tidak akan kekal selamanya, kecuali
            IMAN dan TAQWA.

Apapun perbuatan yang pernah kita lakukan kepada orang lain,
Pada khakekatnya perbuatan itu akan kembali pada diri kita sendiri.

            Jangan pernah mengeluh dengan apa yang sudah menjadi kehendak allah SWT,
            Mungkin di balik semua itu ada maksud-maksud tertentu yang belum kamu ketahui.

Jangan pernah bersedih dengan kemampuan yang kamu punya,
Mungkin dengan kemampuan 1 skill yang kamu punya,
Kamu akan mendapatkan banyak teman & kenalan,
Dan mendapatkan Uang.

            Sepandai-pandainya orang
            Menyembunyikan Bangkai
            Akhirnya.......
            Baunya akan tercium Juga
Motivasi Mu
Membangkitkan
semangatku

Meraih Cinta Allah SWT

Tujuan hidup seorang Muslim adalah memperoleh ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala dan memasuki surga-Nya. Tujuan ini akan tercapai hanya jika ia menjalani hidup secara mulia, baik sebagai hamba Sang Khalik maupun sebagai makhluk sosial, dan wafat dalam keadaan husnul khatimah.

Allah Ta’ala berfiman, ”Dan sesungguhnya Kami jadikan (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati tetapi tidak digunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah). Mereka mempunyai mata (tetapi) tidak digunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah). Mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak digunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu bagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (Al-A’raf [7] : 179)
Kiat Meraih Cinta-Nya
Seorang Muslim tidak boleh terjebak pada tujuan memburu kenikmatan sesaat sebagaimana yang diderita oleh kaum yang tidak beragama.
Apa pun keadaannya seorang Muslim harus menggunakan karunia-Nya secara maksimal untuk mencapai kenikmatan yang bersifat permanen (akhirat).
Bagaimana mewujudkannya? Bagaimana meraih cinta-Nya? Berikut langkah-langkahnya.
1. Selalu mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dengan melakukan ibadah mahdhah secara istiqamah.
Allah Ta’ala berfirman, ”Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Al-Baqarah [2] : 185)
Dalam Hadits Qudsi, Allah Ta’ala berfirman, ”Aku dalam sangkaan hamba-Ku, dan Aku akan selalu bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Kemudian apabila ia ingat Aku dalam dirinya, Aku pun mengingatnya dalam diri-Ku, dan jika ia ingat kepada-Ku dalam satu kaum, maka Aku akan mengingatnya dalam kaum yang lebih banyak dari pada kaum itu. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekatinya sehasta. Jika ia mendekati-Ku satu hasta, Aku akan mendekatinya sedepa. Dan jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan kaki, aku akan datang kepadanya dengan lari-lari kecil.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
2. Kecintaan Allah Ta’ala bisa diperoleh dengan menjalankan ibadah nawafil (tambahan/sunnah).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) bersabda, ”Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu amal lebih Aku sukai daripada jika ia mengerjakan amal yang Kuwajibkan kepadanya. Hamba-Ku selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya, Aku menjadi pendengaran yang ia mendengar dengannya, menjadi penglihatan yang ia melihat dengannya, sebagai tangan yang ia memukul dengannya, sebagai kaki yang ia berjalan dengannya. Jika ia meminta kepada-Ku pasti Ku-beri dan jika ia minta perlindungan kepada-Ku pasti Aku lindungi.” (Riwayat Bukhari)
3. Kecintaan Allah Ta’ala juga bisa diperoleh dengan mencintai para kekasih-Nya. Merekalah orang-orang yang senantiasa ditolong, dilindungi, dan dibela oleh-Nya.
Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu (Ra), Rasulullah SAW bersabda, bahwa Allah Ta’ala berfirman, ”Barangsiapa memusuhi wali-Ku, maka Ku-izinkan ia diperangi.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
4. Mengikuti ajaran Rasulullah SAW (ittiba’) sebagai bukti kecintaan kepada beliau.
Allah Ta’ala berfirman, “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Rasulullah), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali Imran [3] : 31)
5. Berperang di jalan Allah Ta’ala dengan shaf yang rapi.
Allah Ta’ala berfirman, ”Sesungguhnya Allah mencintai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (Ash-Shaff [61] : 4)
6. Sabar ketika diuji dengan penderitaan dan syukur ketika diuji dengan kelapangan.
Allah Ta’ala berfirman, ”Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran [3]: 146)
7. Selalu berbuat baik dan suka menolong sesama.
Allah Ta’ala berfirman, ”Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (al-Maidah[5]: 93)
Rasulullah SAW, dari Abu Hurairah RA, juga bersabda, “Barangsiapa melepaskan seorang Mukmin dari penderitaan-penderitaan dunia, niscaya Allah akan melepaskan darinya penderitaan-penderitaan hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan yang sulit niscaya Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutup aib seorang Muslim maka Allah akan menutup aibnya di akhirat. Allah akan senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya.” (Riwayat Muslim)
8. Bertakwa dan berbuat adil.
Allah Ta’ala berfirman, ”Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa.” (At-Taubah [9]: 7).
Dalam ayat lain Allah Ta’ala juga berfirman, ”Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.” (Al-Mumtahanah [60[: 8)
9. Ikhlas dalam beramal.
Rasulullah SAW bersabda, ”Barangsiapa yang meninggalkan dunia dalam keadaan ikhlas hanya kepada Allah Ta’ala, tidak menyekutukan-Nya, menegakkan shalat, menunaikan zakat, (lalu) ia wafat, maka Allah ridha kepadanya.” (Riwayat Ibnu Majah)
10. Bertobat dengan tulus.
Allah Ta’ala berfirman, ”Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.” (Al-Baqarah [2] : 222)